Setidaknya sebagai seorang fans karbitan,
chant itu lah yang begitu nyantol di kepala. Sebagai seorang fans karbitan,
tentunya dengan prestasi United di musim kemarin sudah bisa menjadi
pertimbangan saya untuk segera mengalihkan dukungan ke tim lain. Ya, dengan
permainan lesu nan membosankan, terpuruk di posisi ketujuh musim lalu dan tidak
tampil di kompetisi Eropa sepertinya akan menjadi penguat hati saya untuk tidak
lagi menghabiskan uang dengan nobar pertandingan United.
Hey, tapi tunggu..
Sepertinya United kini punya trik baru
untuk meyakinkan para fans karbitan seperti saya, dan bahkan untuk menambahkan
populasinya. Penunjukan Louis van Gaal (LvG) sebagai manajer baru selepas Piala
Dunia Brasil sepertinya menjadi langkah awal United. Keberhasilan LvG menempatkan
Belanda di posisi ketiga, pula dengan skema permainan "aneh"nya tentu
menjadikan daya tarik tersendiri untuk tetap menyaksikan United bertanding
musim ini. Perekrutan Luke Shaw (dari Southampton) dan Ander Herrera (dari Athletic Bilbao) dengan mahar
yang cukup mahal, seperti menjadi janji United untuk segera bangkit di musim
ini.
Belum lagi permainan memukau United di laga pramusim, terutama
saat melumat runner up BPL musim lalu (baca: Liverpool) 3-1 di final
International Challenge Cup (ICC). Hal itu seakan menjadi pertanda alam bahwa
kejayaan United akan tiba dalam sekejap di musim ini.
Tapi kenyataan memang tak selalu seindah harapan. Start buruk di awal musim BPL. Kekalahan dari tim sekelas angsa? Hasil 1-1 dan 0-0 di pekan kedua dan ketiga, sepertinya benar-benar membuat United panik!
Tapi kenyataan
memang tak selalu seindah harapan. Start buruk di awal musim BPL. Kekalahan
dari tim sekelas angsa? Hasil 1-1 dan 0-0 di pekan kedua dan ketiga, sepertinya
benar-benar membuat United panik!
Marcos Rojo (Sporting
CP), Angel
di Maria (Real Madrid), dan Daley Blind (Ajax Amsterdam)
hingga Radamel Falcao (AS Monaco) didatangkan dengan dana tak kurang dari €200 juta. Jumlah tersebut merupakan dana terbesar yang dikeluarkan oleh klub BPL awal musim ini, yang seakan menahbiskan United di ujung kepanikan. Hal yang hampir tidak pernah dilakukan United di era Sir Alex.
Yah, United seakan panik dan mengalami ketakutan akan keterpurukan. Layaknya keterpurukan yang pernah dialami sang rival dari Merseyside selama hampir dua dekade. Iya, dua puluh tahun!