Kala masih menjadi seorang pemain, pelatih Fiorentina,
Vincenzo Montella memiliki julukan Il Aeroplanino. Hal itu merujuk pada
kebiasaannya ketika melakukan selebrasi gol. Ya, pria yang kini pelatih Fiorentina itu selalu berlari sambil
merentangkan kedua tangannya meniru gaya pesawat terbang setelah berhasil membobol
gawang lawannya.
Begitu juga dengan legenda kota Firenze, Gabriel Omar
Batistuta. Pemain gondrong Argentina ini begitu didewakan oleh para pendukung
Fiorentina. Selain, karena permainan gemilangnya bersama La Viola, Batigol juga
dikenang fans berkat selebrasi menembak ala Rambo-nya. Selebrasi yang juga
sempat ditiru oleh teman saya ketika mencetak gol.
Musim 1996/1997 legenda Manchester United, Eric Cantona melakukan
selebrasi gol yang agak berbeda. Dia hanya diam terpaku, setelah berhasil mengelabuhi tiga pemain belakang Sunderland, dia langsung men-chip bola melewati
kepala kiper. Dengan tatapan tajam dan lagak sombong kala itu, menjadikan
selebrasi sederhana Cantona ini begitu bermakna.
Baru-baru ini cerita datang dari Mauro Icardi. Ujung
tombak Internazionale itu ogah melakukan selebrasi, meskipun di saat
pertandingan kontra Palermo (Minggu, 8/2/2015) itu dia mencetak dua gol.
Biasanya pemain tidak melakukan selebrasi ketika menjebol gawang mantan timnya,
sebagai bentuk penghormatan. Namun, Palermo bukanlah tim yang pernah dibela
Icardi.
Icardi memang sosok pemain yang agak kontroversial. Dia
justru pernah melakukan selebrasi ketika melawan bekas klubnya, Sampdoria.
Setelah menjebol gawang Sergio Romero, di dekat suporter Sampdoria dia
meletakkan tangannya di telinga. Hal itu membuat suporter Sampdoria geram dan
menganggap Icardi sebagai pemain yang arogan dan tak tahu balas budi.
Sepekan sebelum laga kontra Palermo, Icardi
terlibat konfrontasi dengan fans Inter menyusul kekalahan 3-1 dari Sassuolo. Penyerang Argentina itu kesal setelah jersey yang ia lempar kepada kerumunan suporter ternyata
dikembalikan lagi oleh seorang suporter yang kecewa.
Terkait keengganan Icardi melakukan selebrasi, allenatore Inter juga memberikan sedikit
sorotan.
“Dia tampil sangat bagus hari ini. Meski demikian, saya tidak suka dengan aksinya yang tidak melakukan selebrasi setelah mencetak gol,” ujar Mancini kepada Sky Sport.
“Mungkin masih ada kekecewaan yang ia rasakan dari kejadian pekan lalu. Namun, fans sudah memberinya aplaus dan saya rasa masalah itu sudah usai," tambahnya.
“Dia tampil sangat bagus hari ini. Meski demikian, saya tidak suka dengan aksinya yang tidak melakukan selebrasi setelah mencetak gol,” ujar Mancini kepada Sky Sport.
“Mungkin masih ada kekecewaan yang ia rasakan dari kejadian pekan lalu. Namun, fans sudah memberinya aplaus dan saya rasa masalah itu sudah usai," tambahnya.
Nah, jadi apakah benar Icardi enggan melakukan selebrasi karena
perseteruannya dengan suporter Inter pekan lalu? Atau mungkin, Icardi hanya
sekedar ingin meniru Mario Baloteli yang tidak begitu ekspresif ketika
merayakan gol? Ya, Balo yang mempunyai anggapan jika mencetak gol memang
merupakan kewajiban seorang penyerang, jadi dia merasa tidak perlu
bersenang-senang jika berhasil melakukan tugasnya. Hmm...
Setidaknya, dua gol Icardi kontra Palermo itu memberikan kemenangan perdana Inter di Serie A Italia sejak 11
Januari lalu. Nerazzurri kini sukses melewati AC
Milan dan duduk di urutan sembilan tabel klasemen.
Ayolah Mauro, berselebrasilah!
Ditulis oleh @oongwie
Diambil dari berbagai sumber.