
Abdul Rasyid, Wahyu dan Dedeyan adalah tiga dari empat eksekutor penalti yang gagal menuntaskan tugasnya. Sementara dari kubu PBFC hanya Fandi Ahmad yang urung menyarangkan bola ke gawang PSGC. Penendang lainnya, seperti Danilo Fenando, Fernando Soler dan Febri Setiadi tanpa halangan berarti memberikan tiket promosi ISL kepada klub yang dulunya bernama Perseba Bangkalan Super itu.
Sumber: youtube.com
Sebelum pertandingan antara PBFC dan PSGC digelar, isu suap sudah merebak di kalangan pemain PSGC. Beberapa pemain seperti (penjaga gawang) M. Irpan, (pemain bertahan) Dedeyan, hingga punggawa asing, Morris Power mengaku didatangi seorang pria yang hendak memberikan ratusan juta rupiah, dengan syarat mereka harus tidak bermain maksimal di pertandingan kontra Pesut Etam. Entah benar atau tidak..
Satu tiket semifinal lainnya justru menjadikan tim kejutan. Persiwa Wamena, tim yang lolos semifinal karena dua peringkat teratas lainnya (PSS dan PSIS) terkena sanksi Komdis, justru mengejutkan publik. Melawan Martapura FC, tim berjuluk Badai Pegunungan ini menang dengan skor tipis 1-0. Satu-satunya gol pada pertandingan itu diciptakan Mario Fransiskus pada menit ke-24. Martapura FC mencoba mengejar ketertinggalan gagal hingga peluit panjang dibunyikan oleh wasit. Skor 1-0 tetap bertahan hingga laga berakhir.
Sumber: youtube.com
Pusamania Borneo FC dan Persiwa Wamena pun akhirnya ditasbihkan sebagai dua kontestan terbaru di Indonesia Super League 2015.
Ditulis oleh @oongwie
Diambil dari berbagai sumber.