Menyongsong gelaran Piala AFF 2014, Nike kembali memberikan jersey baru sebagai peralatan perang pasukan Garuda di Singapura dan
Vietnam akhir November ini. Nike sendiri sudah menjadi apparel resmi
Indonesia sejak 2007. Apparel olahraga asal Amerika itu pun telah rutin memberikan desain
baru setiap 2 tahun sekali. Tercatat sudah 5 jersey yang didesain Nike untuk
timnas Indonesia, bermula dari jersey Piala Asia 2007 hingga yang terakhir
jersey yang nantinya dipakai di Piala AFF 2014.
Oke, anggaplah jersey baru itu berita baiknya. Tapi ada hal yang dilakukan oleh Nike, yang menurut saya semakin lama, semakin menyebalkan. Belakangan, Nike seperti
tertular oleh penyakit PSSI. Ya, PSSI yang setengah hati dan tak serius mengurus
persepakbolaan negeri gila bola ini, dengan segala carut marutnya. Nike pun
seakan mulai tak serius dan "nyeleneh" dalam menggarap desain dari jersey Indonesia.
Kembali mendapatkan desain template, jersey
Indonesia 2014 ini masih didominasi oleh warna merah. Teknologi Dri-Fit
yang merupakan “oplosan” dari polyester
dengan katun, plus burn out mesh dan laser cut di lubang ventilasi bagian
samping badan, melengkapi fitur yang ada pada jersey. Ditambah kerah model V-Neck berwarna
putih dengan menempatkan strip hijau tebal di bagian bahu dan ujung lengan,
Nike seperti berusaha keras memberikan kesan modern di jersey ini. Sekaligus menjadikan
jersey ini semakin tidak Indonesia.
Merah putih, warna kebanggaan Indonesia yang secara tidak langsung telah dilantangkan pada warna bendera Indonesia. Warna merah putih yang telah sejak lama menjadi identitas tersendiri bagi Indonesia. Dan sepertinya, lambat laun Nike mencoba menggerus "semangat merah putih" tersebut dengan mengkontaminasikan warna hijau yang semakin “brutal”. Aksen hijau sendiri
mulai dimasukkan Nike pada tahun 2010, namun dengan proporsi yang minimal nan
proporsional. Bahkan, dengan dipadukan watermark garuda di bagian depan, berhasil menjelmakan jersey 2010 sebagai jersey terbaik Indonesia. Setidaknya menurut saya.
Namun sayangnya, semenjak 2012 penampakan warna hijau semakin menggila. Menggunakan desain
template dua tone warna ala Nike, aksen
hijau diletakkan tebal di ujung lengan dan bagian bawah jersey, menjadikan
warna hijau semakin tak terkendali seakan ingin menyaingi warna merah sebagai warna
utama jersey. Konon, warna hijau sendiri terinspirasi dari jersey Indonesia di
era 50-an yang merupakan era keemasan sepakbola Indonesia. Nike mencoba
memasukkan semangat kejayaan itu dalam desain-desain jerseynya.
Tapi apakah anda
percaya dengan alasan Nike tersebut?
Secara sepintas
alasan kejayaan yang diutarakan Nike seperti masuk akal.
Tapi tahukah Anda
berapa negara di Asia Tenggara yang di-endorse
Nike dengan warna kandang merah?
Kalau saya tidak salah hitung ada 3 negara. Selain
Indonesia, tentu ada Singapura dan Vietnam yang sama-sama memiliki jersey kandang berwarna merah.
Nike, dalam hal ini seakan mencoba memberikan “pembedaan”
pada jersey ketiga negara tersebut, agar tidak terlihat sama merah?
Usaha pembedaan Nike dimulai dari Vietnam. Ya, dengan bendera
nasional merah plus bintang kuning di tengah, tentu tidak akan menyulitkan Nike
dalam memberikan aksen "warna kedua" di jersey Negeri Paman Ho itu. Kuning, seakana menjadi
pendamping yang pas bagi merahnya jersey Vietnam.
Namun, hal sedikit memusingkan terjadi ketika Nike harus memutuskan warna aksen di jersey Indonesia dan Singapura. Kebetulan, Indonesia
dan Singapura memang memiliki bendera hampir sama, merah putih. Yang menjadi pembeda hanya logo bulan sabit dan bintang di pojok kiri atas bendera Singapura. Kemudian, entah dengan
mekanisme apa Nike justru lebih memilih memberikan aksen putih itu kepada Singapura. Seperti di kehidupan nyata hubungan kedua negara, Singapura memang selalu berhasil "mengkadali" Indonesia dalam beberapa hal. Mungkin termasuk dalam hal pemberian aksen jersey ini.
Setelah aksen putih dihadiahkan kepada Singapura, lantas Nike memberikan hijau
sebagai warna alternatif bagi Indonesia. Tentu, dengan memberikan sedikit bumbu kejayaan agar rakyat di negeri ini percaya dengan mitos warna hijau yang akan membawa keberuntungan bagi Indonesia.
Alasan "pembedaan" Nike itu sendiri sebenarnya hanya karangan saya. Bisa benar, bisa juga kurang tepat. Hehee.. Ya, walaupun
mendapatkan jersey yang apa adanya, tentu kita berharap hal tersebut tidak menjadi
penghalang para punggawa untuk menjuarai Piala AFF tahun ini. Harapan dari
seluruh rakyat Indonesia, dari Sabang hingga Merauke, dari pulau We hingga pula
Rote. Semoga..
Ditulis oleh @oongwie.
Diambil dari berbagai sumber.