Miris, Dibalik Pergantian Nama Indosat Menjadi Indosat Ooredoo

Miris, Dibalik Pergantian Nama Indosat Menjadi Indosat OoredooSaat mudik di kampung minggu kemarin, saya sedikit agak merasa heran dengan tampilan sinyal di smartphone saya, di sebelah simbol sinyal terdapat tulisan Indosat Ooredoo. Pertama kali sih saya mengiranya itu semacam jaringan baru dari Indosat (semacam Evdo pada Smartfren). Hehee, maklum gaptek.

Saat tak sengaja mantengin iklan di TV, baru sadar nih kalo Indosat Ooredoo itu ternyata branding terbaru dari Indosat. Lantas, kenapa Indosat mengganti merk dagang yang sudah dipakai berpuluh tahun dan menggantinya menjadi Indosat Ooredoo?

Miris, Dibalik Pergantian Nama Indosat Menjadi Indosat Ooredoo - Indosat resmi memperkenalkan logo identitas baru bertepatan dengan hari ulang tahunnya yang ke-48 pada Kamis (19/11/2015). Indosat kini berganti menjadi Indosat Ooredoo. Nama dan logo baru tersebut diperkenalkan dalam sebuah acara di kantor pusat Indosat di Jakarta. Logo Indosaat Ooredoo merepresentasikan semangat baru perusahaan yang muda, dinamis, dan menjadi brand kebanggaan Indonesia dengan eksposure internasional.

Ooredoo adalah merk dagang QTel, perusahaan telekomunikasi berbasis di Qatar yang saat ini memegang mayoritas saham Indosat. Setelah pada Juni 2008 Temasek menjual 40,8% saham miliknya kepada Qatar Telecom (QTel) akibat KPPU memutuskan Temasek melakukan monopoli jaringan telekomunikasi di Indonesia pada November 2007. 

Miris, Dibalik Pergantian Nama Indosat Menjadi Indosat Ooredoo - Kemudian pada Februari 2009 QTel menaikkan jumlah kepemilikan sahamnya di Indosat menjadi 65% setelah pemerintah Indonesia mengklarifikasi peraturan investasi asing yang memperbolehkan hal ini dilakukan dengan syarat Indosat mengalihkan usaha telepon tetapnya kepada perusahaan yang berbeda. Saat ini, pemerintah Indonesia hanya mempunyai 14,29% dan sisanya dimiliki publik.

Berdasarkan peraturan perusahaan yang memegang izin sebagai penyedia telepon tetap hanya boleh diperkenankan memperdagangkan 49% sahamnya pada pihak asing, namun perusahaan penyedia komunikasi via telepon bergerak (seluler) diperkenankan untuk dimiliki pihak asing hingga 65%. Harga saham yang dibayarkan sejumlah 7,388 rupiah per lembar saham (2009) dan pemerintah Indonesia memegang 14,3% saham.

Miris, Dibalik Pergantian Nama Indosat Menjadi Indosat Ooredoo - Kalau sudah begini ceritanya, secara pribadi saya sih miris. Karena ternyata semua operator seluler di Indonesia sudah dikuasai oleh asing. Telkomsel? Sebanyak 35% saham Telkomsel dimiliki Temasek. Miris...

Sumber : id.wikipedia.org, tekno.kompas.com

Share this :

Previous
Next Post »