Divisi Utama, Sehat??

Kalau ada kompetisi sepakbola teraneh di dunia mungkin kita bisa menyebutnya, Divisi Utama. Kompetisi sepakbola kasta kedua di Indonesia ini memang selalu dipenuhi dengan hal-hal ganjil, baik dari dalam maupun luar lapangan. Mulai dari mundurnya beberapa klub di tengah kompetisi berjalan hingga kerusuhan suporter yang merenggut korban jiwa. Dan mungkin masih banyak lagi keruwetan terjadi tanpa mendapat perhatian yang cukup dari pihak pengelola, PT. Liga Indonesia.


Terakhir, dalam laga penutup babak delapan besar Grup N yang dihelat hari Minggu (26/10/2014), antara PSS Sleman dan PSIS Semarang yang berkesudahan 3-2 untuk kemenangan tuan rumah. Sebelum laga ini digelar, Elang Jawa dan Mahesa Jenar memang sudah memastikan masing-masing satu tiket ke semifinal Divisi Utama. Sehingga pertandingan sore itu hanya untuk memastikan tittle juara dan runner up grup.

Lalu, adakah yang aneh dengan skor tersebut? Jawabnya tentu tidak jika melihat skor pertandingan, tapi akan sangat mencengangkan jika Anda tahu lima dari kelima gol tesebut adalah gol bunuh diri!

Yang lebih mencengangkan dari pertandingan yang dihelat di Stadion Sasana Krida AAU Adi Sucipto itu adalah kelima gol di-bunuhdiri-kan pada sepuluh menit terakhir pertandingan. Gol bunuh diri pertama dicetak pada menit ke-78 oleh gelandang PSS, Agus Sulaiman. Disusul semenit kemudian, masih oleh pemain PSS. Sehingga skor pun 0-2 untuk keunggulan pasukan Mahesa Jenar.

Tak mau menang, pemain PSIS pun tak ingin ketinggalan menciptakan gol ke gawangnya sendiri. Fadli Manan pada menit ke-89 serta Komaedy pada menit ke-90 dan 91 menjebol gawangnya sendiri, 3-2 untuk “kemenangan” Elang Jawa. Sekaligus menjadikan pertandingan ini benar-benar layaknya laga sepakbola komedi.

Masih di grup N, Persiwa Wamena harus melawan angin. Hal ini dikarenakan calon lawan mereka, PSGC Ciamis tidak terbang menuju Wamena dan lebih memilih kekalahan WO (Walk Out). Fakta bahwa langkah kedua tim ke semifinal sudah tertutup mungkin mengilhami PSGC untuk tidak menghambur-hamburkan dana mereka untuk sekedar “main-main” ke Wamena. Sungguh buah pemikiran bijak dari manajemen PSGC Ciamis.

Cerita serupa juga terjadi di Grup P.
Dimana Persis Solo yang dijadwalkan harus tanding melawan Pusamania Borneo FC (PBFC) pada Minggu (26/10/2014) akhirnya harus balik arah, kembali ke Solo. Manajer Persis, Totok Supriyanto memutuskan timnya untuk tidak hadir di Stadion Segiri dikarenakan tidak adanya jaminan keamanan dari panpel setempat. Sehari sebelumnya, Sabtu (25/10/2014) bus yang ditumpangi para punggawa Samber Nyawa dilempari batu oleh “sekelompok orang tak dikenal”, saat hendak latihan sekaligus uji lapangan Segiri. Beruntung bus dapat meloloskan diri dan mencari perlindungan di kantor polisi terdekat.

Satu laga lain yang mempertemukan Martapura FC dan PSCS Cilacap berkesudahan 1-0 untuk kemenangan Laskar Sultan Adam. Martapura FC lolos ke semifinal, sekaligus kokoh di puncak grup P. Sedangkan, hampir dapat dipastikan runner up Grup P akan “diberikan” kepada Pusamania Borneo FC.

Mungkin hal tersebut pula yang akhirnya mempengaruhi pertandingan terakhir di Grup N. Sebagaimana diketahui, juara Grup N akan melawan runner up Grup P dan juara Grup P akan baku hantam dengan runner up Grup P. Keengganan untuk bertemu PBFC di babak semifinal agaknya memicu terjadinya sepakbola komedi ala PSS vs PSIS.

Lalu kenapa PBFC menjadi lawan yang begitu dihindari oleh dua tim di Grup N?
Seperti gosip yang telah lazim berhembus di kalangan peserta Divisi Utama, satu slot promosi ke Indonesia Super League (ISL) telah dipesan oleh PBFC. Sehingga, tim manapun yang bertemu PBFC di semifinal siap-siap saja untuk mengubur mimpinya promosi ke ISL. Tapi namanya juga gosip, entah benar atau tidak..


Lantas, apa yang akan Komisi Disiplin PSSI menyikapi keganjilan-keganjilan di atas? Akankah sanksi bertebaran untuk masing-masing pertandingan bermasalah tadi? Entahlah, sebagaimana kita ketahui Komdis PSSI seringkali memutuskan suatu masalah dengan sesuka hati. Terkadang akan sulit dimengerti, oleh logika orang gila sekalipun..




Diambil dari berbagai sumber.
Ditulis oleh @oongwie.

Share this :

Previous
Next Post »